Piala Dunia 2014 mendapat banyak tantangan karena negara seperti menutup mata dengan ketimpangan yang ada. Mereka seperti ingin menegaskan predikat dari Goldman Sachs bahwa mereka telah bertransformasi menjadi negara ‘maju’.
sepak bola
Dalam sudut pandang Jurgen Habermas, modernitas terdistorsi akibat ruang publik yang tidak demokratis. Sederhananya, ruang-ruang kita telah direbut kepentingan ekonomi-politik sehingga terjadilah proses eksklusi. Idealnya, menurut Habermas, demokrasi harus bersifat deliberatif dan inklusif: merangkul semua kalangan.
Mereka yang memilih untuk menepi dari ingar bingar pesta, entah kolektif-kolektif progresif , para pendukung FCUM, atau Against Modern Football, adalah para penginterupsi wacana dominan. Buah pekerjaan mereka mungkin belum atau mustahil tercapai, tetapi bukankah hidup memang pantas untuk diperjuangkan?
Amboi, saya yang tidak begitu mengerti seni rupa kontemporer langsung kepincut. Para desainer memadukan sepak bola dengan budaya pop, sehingga tidak terkesan kaku. Di satu poster yang mewartakan laga persahabatan, mereka menyulap poster serial TV Friends (dengan air mancur ikoniknya itu) dengan memodifikasi tulisan “Friends” menjadi “Friendlies”. Anda yang menggemari musik pasti akan familiar dengan poster-poster mereka.
Yang membuat Brighton spesial, menurut saya, adalah perjuangan mereka bangkit dari krisis yang menerpa dua puluh tahun yang lalu. Suporter sebagai pressure group berperan penting dalam mengawal eksistensi klub yang berdiri pada tahun 1901 ini.
Tayang pertama kali di Football Tribe Indonesia, 26 Februari 2017 Layanan Snapchat, Instagram, dan terutama YouTube, telah mengubah sudut pandang kita. Sebagian dari kita tentu sangat familiar dengan cara kerja platform tersebut, bahkan cenderung terisap dan tidak bisa lepas olehnya. Internet 3.0 telah mengubah cara kita berinteraksi. Seniman Andy Warhol […]