Peledakan Trinity diletakkan di tengah film karena sejarah mencatat bahwa dua bom itu tak benar-benar menghentikan perang—sebagaimana yang ditakutkan Oppenheimer.
film
Sebagaimana penulis lelaki pada umumnya, wanita kesepian adalah inspirasi sekaligus subjek tulisan. Writer’s block yang selama ini menghalangi tiba-tiba roboh. Jemari Leon mulai lincah menafsirkan pendapatnya tentang sang perempuan. Namun, karena ini film digarap oleh Paul Agusta, tatapan Leon pada Andrea tak menjadi objektivikasi. Tak ada kata sifat ‘cantik’, ‘seksi’, ‘manis’, atau ‘mandiri’ yang biasa dilekatkan pada perempuan. Paul, melalui ketikan Leon, fokus menyoroti rasa sepi yang Andrea tutupi demi mencari nafkah.
Rahasia Bunda dan Hasan teramat keji. Perbedaan kelas sosial membuat Ibu Gila tak berdaya di hadapan Bunda yang memiliki modal uang dan budaya lebih tinggi. Namun trauma tak memandang derajat seseorang. Berkat kejadian ini, Bunda dan Ibu Gila sama-sama mengalami gangguan kejiwaan. Memang, dalam bahasa Inggris, makna kata ‘affliction’ adalah hal yang membuat seseorang mengalami rasa sakit atau penderitaan.
Tatkala ritual telah menjadi sekadar tradisi maka ia rentan kehilangan esensi. Redundansi adalah musuh spiritualitas di dunia yang semakin kehilangan ruang-ruang hangat. Lewat Mudik, Adriyanto Dewo mengajak kita mempertanyakan esensi tradisi tahunan masyarakat Indonesia ini.
Adalah naif bila mengatakan mereka bukan ‘kita’. Jejak kebudayaan Cina ada di mana-mana. Dari baju koko dan thawb yang dipakai ketika mengaji, hingga sedapnya makanan yang kita cecap. Dari petasan yang digunakan orang-orang Betawi, sampai pengaruh dialek dan kosakata yang kini kita sering ucap.
Dengan berfokus pada tema kebebasan berpendapat, Aum! berfungsi sebagai tugu peringatan: warga negara belum sepenuhnya bebas dalam mengutarakan pendapat. Bahkan, kini penguasa dapat dengan mudah memprovokasi kelompok tertentu untuk melakukan pembungkaman. Intel Melayu telah cakap melakukan digital surveillance. Pasal-pasal karet diasah sampai runcing melalui UU ITE dan KUHP. Di ranah film, Kucumbu Tubuh Indahku (Garin Nugroho)—yang memborong delapan penghargaan di Festival Film Indonesia 2019—ramai diboikot dan tak bisa tayang di beberapa daerah.